ia adalah zinuddin, hujjatul islam abu hamid, muhammmad bin muhammad bin muhammad al-ghazali ath-thusi an-Naysaburi, al-faqih ash-shufi, asy-syafi'i, al-asy'ari.
ia lahir di kota thus yang merupakan kota kedua khurasan setelah naysabur pada tahun 450H.
ibnu asakir mengatakan "imam al-ghazali lahir di thus pada tahun 450H. masa kecilnya dimulai dengan belajar fiqih. kemudian ia pergi ke naysbur dan selalu mengikuti pelajaran-pelajaran imam al-haramain. ia berusaha dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menamatkan dalam waktu singkat. ia menjadi orang terpandang pada zamannya. ia duduk untuk membacakan dan membimbing murid-murid mewakili gurunya, dan menulis buku."
gurunya membanggakan dan mempercayakan kepadanya kedudukannya. kemudian ia meninggalkan naysabur dan menghadiri majlis al-wazir nizham al-mulk. ia mendapat sambutan hangat darinya dan kedudukan yang agung karena ketinggian derajatnya dan pandangan-pandangannya yang cemerlang. majelis nizham al-mulk senantiasa dipadati para ulama dan didatangi para imam, pada suatu kesempatan imam al-ghazali mengemukakan pendapatnya yang sesuai dengan pandangan-pandangan para tokoh itu, maka mencuatlah namanya.lalu nizham al-mulk memerintahkannya pergi ke bagdad untuk mengajar di madrasah an-nizhamiyyah, maka ia pergi ke kota itu, dan semua orang mengagumi pengajaran dan pandangan-pandangannya. maka ia menjadi imam penduduk irak setelah menjadi imam di khurasan. di bagdad, naiklah derajatnya di kalangan para penguasa, para mentri, tokoh-tokoh masyarakat, dan para pemegang kendali kekhalifahan. kemdian, di sisi lain, keadaannya terbalik. maka ia meninggalkan bagdad, dan menyibukkan dirinya dengan ketakwaan.
pada tahun 489H ia pergi ke Damaskus dan tinggal selama beberapa waktu. kemudian, dari damaskus ia pergi ke bait al-maqdis, dan mulai menulis bukunya, "AL-IHYA'". ia mulai berjihad melawan nafsu, mengubah akhlak, memperbaiki watak,dan menempa hidupnya.
maka ia melawan setan kebodohan, tuntutan kepemimpinan dan pangkat, serta kepura-puraan dengan akhlak mulia menuju ketenangan, mengenakan pakaian orang-orang saleh, dan meninggalkan angan-angan yang panjang. ia banyak mewakafkan harta bendanya demi memberi petunjuk kepada makhluk, menyerukan kepada mereka agar mementingkan urusan akhirat, membenci dunia, membimbing para pesuluk, bersiap-siap untuk berangkat menuju negeri abadi, taat kepada setiap orang yang melihat tanda atau mencium bau makrifat, atau berjaga untuk memperoleh cahaya musyahadah hingga terbiasa.
kemudian ia kembali kekampungnya, tinggal dirumah, banyak bertafakur, mengisi waktu dengan sesuatu yang bermanfaat, dan menanamkan ketakutan ke dalam kalbu.
www.geocities.com/wahyu_yuyud