Kamis, 25 Juni 2009

ILMU TERPUJI DAN TERCELA, FARDHU 'AIN DAN FARDHU KIFAYAH (Bag. I)

Rasulullah Saw. bersabda, "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi setiap muslim dan muslimat." Yang wajib baginya setelah akhil balig dan keislamannya adalah mengetahui dua kalimat syahadat dan memahami maknanya. tidak wajib baginya menyempurnakannya dengan penjelasan-penjelasan terperinci. Melainkan cukup menyakininya tanpa kebimbangan dan keraguan, walau melalui taklid.

Demikianlah yang dilakukan rasulullah Saw. terhadap orang yang masuk islam dari orang-orang arab yang keras.kemudian setelah itu, ia menyibukkan diri dengan mempelajari apa yang akan dihadapinya berupa perintah-perintah Allah Swt., seperti shalat. untuk melaksanakan perintah-perintah tersebut itu, maka ia mempelajari shalat dan menguasainya sebelum tiba saat kewajibannya. Demikian pula puasa. ia juga wajib mempelajari ihwal zakat jika ia memiliki harta yang harus dikeluarkan zakatnya ketika sampai haul setelah ia masuk islam.Hal itu diwajibkan kepadanya sesuai kadar keperluan. ia pun diingatkan terhadap kewajiban haji. ia tidak harus tergesa-gesa mempelajarinya, sebagaimana tidak harus segera menunaikannya.

Ia wajib mempelajari apa yang harus ditinggalkan berupa perbuatan-perbuatan kemaksiatan atas berlalunya waktu berdasarkan kebutuhannya. apabila terlintas dipikirannya keraguan dalam akidahnya, maka ia harus belajar dan mengkaji sebatas menghilangkan keraguan itu, dan mempelajari ilmu yang dapat menyelamatkan dari kebinasaan dan memperoleh derajat yang tinggi adalah fardhu ain. sementara ilmu-ilmu yang lebih dari itu adalah fardhu kifayah, bukan fardhu ain.

www.geocities.com/wahyu_yuyud
www.wahyusantoso.741.com
apocalypse-coding.blogspot.com
apocalypse-islamic.blogspot.com

Rabu, 24 Juni 2009

ILMU DAN PEMBELAJARAN Bagian IV

Dari segi akal, maka tidak tersembunyi keutamaan ilmu yang degannya (seorang hamba) sampai kepada Allah dan mencapai kedekatan-Nya, yaitu kebahagiaan kekal dan kelezatan abadi yang tidak ada akhirnya. didalamnya terdapat kemuliaan dunia dan akhiratnya. Didunia adalah ladang akhirat. maka orang berilmu dengan ilmunya menyemai untuk dirinya kebahagiaan abadi, yaitu dengan memperbaiki akhlaknya berdasarkan tuntutan ilmu. juga dengan pengajaran, ia menyemai kebahagiaan abadi, karena ia memperbaiki akhlak manusia. ia menyeru pada mereka dengan ilmunya untuk mendekatkan mereka kepada Allah Swt. firman Allah Swt., "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan bantahlah mereka dengan cara yang baik"(Qs Al-Nahl[16]:125)
Ia menyeruh khawash dengan hikmah, orang awan dengan nasihat-nasihat, dan orang-orang yang keras kepala dengan debat. maka ia menyelamatkan dirinya dan orang lain. inilah manusia yang sempurna.

www.geocities.com/wahyu_yuyud
www.wahyusantoso.741.com
apocalypse-coding.blogspot.com
apocalypse-islamic.blogspot.com

Senin, 22 Juni 2009

ILMU DAN PEMBELAJARAN Bagian III

Ketika mengutus Mu'adz ke Yaman, Rasulullah Saw. bersabda,"Seandainya Allah memberi petunjuk kepada seseorang karena perantara kmu, maka itu lebih baik bagimu dari pada dunia seisinya."
Umar r.a. berkata,"Barangsiapa yang menyampaikan sebuh hadis, lalu diamalkan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya."
Mengenai belajar dan mengajar, mu'adz bin jabal --riwayatnya marfu'-- mengatakan, "Pelajarilah ilmu, sebab mencari ilmu karena Allah adalah kebaikan, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya adalah kedekatan(qurbah). Ia adalah teman yang menghibur dalam kesendirian, sahabat dalam kesepian, petunjuk dalam suka dan duka, pembantu disisi sahabat karib, teman disisi kawan dan penerang jalan surga. Dengannya Allah mengangkat bangsa-bangsa, lalu Dia menjadikan mereka pemimpin, penghulu dan pemberi petunjuk pada kebajikan. jejak mereka diikuti dan perbuatan mereka diperhatikan. malaikat suka pada perilaku mereka dan mengusap mereka dengan sayap-sayapnya. segala yang basah dan kering memohon ampunan atas dosa mereka, hingga ikan, binatang laut, binatang buas serta binatang jinak di darat dan langit beserta bitang-bintangnya.
Karena ilmu adalah kehidupan hati dari kebutaan, cahaya mata dari kezaliman dan kekuatan tubuh dari kelemahan. Dengan ilmu, seorang hamba sampai pada kedudukan orang-orang yang baik dan tingkatan yang paling tinggi. memikirkannya setara denga berpuasa dan mengkajinya sama dengan menegakkan shalat. Dengannya, Allah ditaati, disembah, diesakan dan ditakuti. Dengannya pula, tali silaturahmi diikatkan. ilmu adalah pemimpin dan pengalaman adalah pengikutnya. ilmu diilhamkan kepada orang-orang yang berbahagia dan diharamkan bagi orang-orang yang tercela."


www.geocities.com/wahyu_yuyud
www.wahyusantoso.741.com
apocalypse-coding.blogspot.com
apocalypse-islamic.blogspot.com

Jumat, 19 Juni 2009

ILMU DAN PEMBELAJARAN Bagian II

fat-h al-Maushuli bertanya, "Bukankah jika orang sakit tidak diberi makan, minum, obat, ia akan mati?" orang-orang menjawab,"Benar" Selanjutnya ia berkata,"Demikian pula dengan hati, ia akan mati jika tidak diberi hikmah dan ilmu selama tiga hari." ia benar, karena santapan hati adalah ilmu dan hikmah. kedua hal itu adalah kehidupannya. sebagaimana santapan tubuh adalah makanan dan minuman.
Barang siapa yang kehilangan ilmu, maka hatinya sakit dan biasanya mati. ia tidak menyadarinya, karena kesibukan-kesibukan dunia mematikan perasaannya. jika kesibukan-kesibukan itu menampakkan kematian, maka ia merasakan sakit yang pedih dan penyesalan yang tiada akhir. inilah makna sabda rasulullah Saw.,"Manusia itu tidur. maka ketika mereka mati, mereka bangun."
hadist-hadis lain yang menjadi dalil keutamaan ilmu adalah sabda Rasulullah Saw."
"Para malaikat membentangkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu sebagai kerelaan terhadap perbuatannya."
"Apabila masuk waktu pagi, sedangkan engkau mempelajari satu bab ilmu, maka itu adalah lebih baik bagimu dari pada shalat seratus rakaat."
Abu Darda' berkata, "Barangsiapa berpendapat bahwa untuk menuntut ilmu bukan merupakan jihad, maka ia memiliki kekurangan dalam pandangan dan akalnya."
Adapun keutamaan mengajarkan ilmu ditunjukkan dalam firman Allah Swt., " Dan(Ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya(Qs Ali imran[3]:187).
Ketika membaca ayat ini rasulullah Saw. bersabda, "Allah tidak memberi seorang alim ilmu kecuali mengambil darinya janji seperti apa yang dia ambil dari para nabi agar menerangkannya dan tidak menyembunyikannya."

link lain: apcalypse-coding.blogspot.com

Kamis, 18 Juni 2009

BAB I ILMU DAN PEMBELAJARAN Bagian I

ketahuilah, bahwa dalil-dalil keutamaan ilmu dalam al-Qur'an banyak sekali. diantaranya adalah firman allah: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Qs. Al-Mujadilah[58]:11).
ibnu Abbas r.a. mengatakan "para ulama memiliki derajat diatas orang-orang mukmin sebanyak tujuh ratus derajat, jarak di antara dua derajat tersebut perjalanan lima ratus tahun."
Allah Swt. berfirman:
katakanlah: "adakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui."(Qs Az-Zumar[39]:90)
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya hanyalah ulama(Qs Fathir[35]:28)
Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia. Dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.(Qs. Al-Ankabut[29]:43)

Di antara dalil-dalil dari hadist adalah sabda Rasulullah Saw:
"Para ulama adalah pewaris para nabi"
"Seutama-utama manusia adalah orang mukmin yang berilmu yang apabila diperlukan, ia berguna. kalaupun tidak diperlukan, maka ia dapat mengurus dirinya"
"iman itu telanjang, pakaiannya adalah takwa, perhiasannya adalah rasa malu, dan buahnya adalah ilmu"
"manusia yang derajatnya paling dekat dengan kenabian adalah ahli ilmu dan ahli jihad. adapun ahli ilmu karena mereka telah menunjukkan manusia pada apa yang dibawah rosul. sedangkan ahli jihad karena mereka telah memperjuangkan dengan pedang mereka apa yang dibawah oleh rasul."
"Orang yang berilmu adalah kepercayaan Allah di bumi"
"Yang memberi syafaat pada hari kiamat adalah para nabi, para ulama dan para syuhada."

link lain: apocalypse-coding.blogspot.com
www.geocities.com/wahyu_yuyud

Selasa, 16 Juni 2009

hujjatul islam imam al-ghazali

ia adalah zinuddin, hujjatul islam abu hamid, muhammmad bin muhammad bin muhammad al-ghazali ath-thusi an-Naysaburi, al-faqih ash-shufi, asy-syafi'i, al-asy'ari.
ia lahir di kota thus yang merupakan kota kedua khurasan setelah naysabur pada tahun 450H.
ibnu asakir mengatakan "imam al-ghazali lahir di thus pada tahun 450H. masa kecilnya dimulai dengan belajar fiqih. kemudian ia pergi ke naysbur dan selalu mengikuti pelajaran-pelajaran imam al-haramain. ia berusaha dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menamatkan dalam waktu singkat. ia menjadi orang terpandang pada zamannya. ia duduk untuk membacakan dan membimbing murid-murid mewakili gurunya, dan menulis buku."
gurunya membanggakan dan mempercayakan kepadanya kedudukannya. kemudian ia meninggalkan naysabur dan menghadiri majlis al-wazir nizham al-mulk. ia mendapat sambutan hangat darinya dan kedudukan yang agung karena ketinggian derajatnya dan pandangan-pandangannya yang cemerlang. majelis nizham al-mulk senantiasa dipadati para ulama dan didatangi para imam, pada suatu kesempatan imam al-ghazali mengemukakan pendapatnya yang sesuai dengan pandangan-pandangan para tokoh itu, maka mencuatlah namanya.lalu nizham al-mulk memerintahkannya pergi ke bagdad untuk mengajar di madrasah an-nizhamiyyah, maka ia pergi ke kota itu, dan semua orang mengagumi pengajaran dan pandangan-pandangannya. maka ia menjadi imam penduduk irak setelah menjadi imam di khurasan. di bagdad, naiklah derajatnya di kalangan para penguasa, para mentri, tokoh-tokoh masyarakat, dan para pemegang kendali kekhalifahan. kemdian, di sisi lain, keadaannya terbalik. maka ia meninggalkan bagdad, dan menyibukkan dirinya dengan ketakwaan.
pada tahun 489H ia pergi ke Damaskus dan tinggal selama beberapa waktu. kemudian, dari damaskus ia pergi ke bait al-maqdis, dan mulai menulis bukunya, "AL-IHYA'". ia mulai berjihad melawan nafsu, mengubah akhlak, memperbaiki watak,dan menempa hidupnya.
maka ia melawan setan kebodohan, tuntutan kepemimpinan dan pangkat, serta kepura-puraan dengan akhlak mulia menuju ketenangan, mengenakan pakaian orang-orang saleh, dan meninggalkan angan-angan yang panjang. ia banyak mewakafkan harta bendanya demi memberi petunjuk kepada makhluk, menyerukan kepada mereka agar mementingkan urusan akhirat, membenci dunia, membimbing para pesuluk, bersiap-siap untuk berangkat menuju negeri abadi, taat kepada setiap orang yang melihat tanda atau mencium bau makrifat, atau berjaga untuk memperoleh cahaya musyahadah hingga terbiasa.
kemudian ia kembali kekampungnya, tinggal dirumah, banyak bertafakur, mengisi waktu dengan sesuatu yang bermanfaat, dan menanamkan ketakutan ke dalam kalbu.

www.geocities.com/wahyu_yuyud